Jumat, 10 Oktober 2014

sejarah TIK

Teknologi Informasi Komunikasi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Teknologi Informasi dan Komunikasi, adalah payung besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Oleh karena itu, teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah dua buah konsep yang tidak terpisahkan. Jadi Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung pengertian luas yaitu segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar media.Istilah TIK muncul setelah adanya perpaduan antara teknologi komputer (baik perangkat keras maupun perangkat lunak) dengan teknologi komunikasi pada pertengahan abad ke-20. Perpaduan kedua teknologi tersebut berkembang pesat melampaui bidang teknologi lainnya. Hingga awal abad ke-21, TIK masih terus mengalami berbagai perubahan dan belum terlihat titik jenuhnya.

Sejarah

Ada beberapa tonggak perkembangan teknologi yang secara nyata memberi sumbangan terhadap perkembangan TIK hingga saat ini. Pertama yaitu temuan telepon oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1875. Temuan ini kemudian berkembang menjadi pengadaan jaringan komunikasi dengan kabel yang meliputi seluruh daratan Amerika, bahkan kemudian diikuti pemasangan kabel komunikasi trans-atlantik. Jaringan telepon ini merupakan infrastruktur masif pertama yang dibangun manusia untuk komunikasi global.
Memasuki abad ke-20, tepatnya antara tahun 1910-1920, terwujud sebuah transmisi suara tanpa kabel melalui siaran radio AM yang pertama. Komunikasi suara tanpa kabel ini pun segera berkembang pesat. Kemudian diikuti pula oleh transmisi audio-visual tanpa kabel, yang berwujud siaran televisi pada tahun 1940-an.
Komputer elektronik pertama beroperasi pada tahun 1943. Lalu diikuti oleh tahapan miniaturisasi komponen elektronik melalui penemuan transistor pada tahun 1947 dan rangkaian terpadu (integrated electronics) pada tahun 1957.
Perkembangan teknologi elektronika, yang merupakan cikal bakal TIK saat ini, mendapatkan momen emasnya pada era Perang Dingin. Persaingan IPTEK antara blok Barat (Amerika Serikat) dan blok Timur (dulu Uni Soviet) justru memacu perkembangan teknologi elektronika lewat upaya miniaturisasi rangkaian elektronik untuk pengendali pesawat ruang angkasa maupun mesin-mesin perang. Miniaturisasi komponen elektronik, melalui penciptaan rangkaian terpadu, pada puncaknya melahirkan mikroprosesor. Mikroprosesor inilah yang menjadi 'otak' perangkat keras komputer dan terus berevolusi sampai saat ini. Perangkat telekomunikasi berkembang pesat saat teknologi digital mulai digunakan menggantikan teknologi analog. Teknologi analog mulai terasa menampakkan batas-batas maksimal pengeksplorasiannya. Digitalisasi perangkat telekomunikasi kemudian berkonvergensi dengan perangkat komputer yang sejak awal merupakan perangkat yang mengadopsi teknologi digital. Produk hasil konvergensi inilah yang saat ini muncul dalam bentuk telepon seluler. Di atas infrastruktur telekomunikasi dan komputasi ini kandungan isi (content) berupa multimedia mendapatkan tempat yang tepat untuk berkembang. Konvergensi telekomunikasi - komputasi multimedia inilah yang menjadi ciri abad ke-21, sebagaimana abad ke-18 dicirikan oleh revolusi industri. Bila revolusi industri menjadikan mesin-mesin sebagai pengganti 'otot' manusia, maka revolusi digital (karena konvergensi telekomunikasi - komputasi multimedia terjadi melalui implementasi teknologi digital) menciptakan mesin-mesin yang mengganti (atau setidaknya meningkatkan kemampuan) 'otak' manusia.

Penerapan TIK dalam pendidikan di Indonesia

Indonesia pernah menggunakan istilah telematika (telematics) untuk arti yang kurang lebih sama dengan TIK yang kita kenal saat ini. Encarta Dictionary mendeskripsikan telematics sebagai telecommunication + informatics (telekomunikasi + informatika) meskipun sebelumnya kata itu bermakna science of data transmission. Pengolahan informasi dan pendistribusiannya melalui jaringan telekomunikasi membuka banyak peluang untuk dimanfaatkan di berbagai bidang kehidupan manusia, termasuk salah satunya bidang pendidikan. Ide untuk menggunakan mesin-belajar, membuat simulasi proses-proses yang rumit, animasi proses-proses yang sulit dideskripsikan sangat menarik minat praktisi pembelajaran.
Tambahan lagi, kemungkinan untuk melayani pembelajaran yang tak terkendala waktu dan tempat juga dapat difasilitasi oleh TIK. Sejalan dengan itu mulailah bermunculan berbagai jargon berawalan e, mulai dari e-book, e-learning, e-laboratory, e-education, e-library, dan sebagainya. Awalan e bermakna electronics yang secara implisit dimaknai berdasar teknologi elektronika digital.
Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran di Indonesia telah memiliki sejarah yang cukup panjang. Inisiatif menyelenggarakan siaran radio pendidikan dan televisi pendidikan merupakan upaya melakukan penyebaran informasi ke satuan-satuan pendidikan yang tersebar di seluruh nusantara. Hal ini adalah wujud dari kesadaran untuk mengoptimalkan pendayagunaan teknologi dalam membantu proses pembelajaran masyarakat. Kelemahan utama siaran radio maupun televisi pendidikan adalah tidak adanya feedback yang seketika. Siaran bersifat searah yaitu dari narasumber atau fasilitator kepada pembelajar.
Introduksi komputer dengan kemampuannya mengolah dan menyajikan tayangan multimedia (teks, grafis, gambar, suara, dan gambar bergerak) memberikan peluang baru untuk mengatasi kelemahan yang tidak dimiliki siaran radio dan televisi. Bila televisi hanya mampu memberikan informasi searah (terlebih jika materi tayangannya adalah materi hasil rekaman), pembelajaran berbasis teknologi internet memberikan peluang berinteraksi baik secara sinkron (real time) maupun asinkron (delayed). Pembelajaran berbasis Internet memungkinkan terjadinya pembelajaran secara sinkron dengan keunggulan utama bahwa pembelajar maupun fasilitator tidak harus berada di satu tempat yang sama. Pemanfaatan teknologi video conference yang dijalankan dengan menggunakan teknologi Internet memungkinkan pembelajar berada di mana saja sepanjang terhubung ke jaringan komputer.
Selain aplikasi unggulan seperti itu, beberapa peluang lain yang lebih sederhana dan lebih murah juga dapat dikembangkan sejalan dengan kemajuan TIK saat ini.

Buku elektronik

Buku elektronik atau e-book adalah salah satu teknologi yang memanfaatkan komputer untuk menayangkan informasi multimedia dalam bentuk yang ringkas dan dinamis. Dalam sebuah e-book dapat diintegrasikan tayangan suara, grafik, gambar, animasi, maupun movie sehingga informasi yang disajikan lebih kaya dibandingkan dengan buku konvensional.
Jenis e-book paling sederhana adalah yang sekedar memindahkan buku konvensional menjadi bentuk elektronik yang ditayangkan oleh komputer. Dengan teknologi ini, ratusan buku dapat disimpan dalam satu keping CD atau compact disk (kapasitas sekitar 700MB), DVD atau digital versatile disk (kapasitas 4,7 sampai 8,5 GB) maupun flashdisk (saat ini kapasitas yang tersedia sampai 32 GB). Bentuk yang lebih kompleks dan memerlukan rancangan yang lebih cermat misalnya pada Microsoft Encarta dan Encyclopedia Britannica yang merupakan ensiklopedi dalam format multimedia. Format multimedia memungkinkan e-book menyediakan tidak saja informasi tertulis tetapi juga suara, gambar, movie dan unsur multimedia lainnya. Penjelasan tentang satu jenis musik misalnya, dapat disertai dengan cuplikan suara jenis musik tersebut sehingga pengguna dapat dengan jelas memahami apa yang dimaksud oleh penyaji.

E-learning

Beragam definisi dapat ditemukan untuk e-learning. Victoria L. Tinio, misalnya, menyatakan bahwa e-learning meliputi pembelajaran pada semua tingkatan, formal maupun nonformal, yang menggunakan jaringan komputer (intranet maupun ekstranet) untuk pengantaran bahan ajar, interaksi, dan/atau fasilitasi. Untuk pembelajaran yang sebagian prosesnya berlangsung dengan bantuan jaringan internet sering disebut sebagai online learning.
Definisi yang lebih luas dikemukakan pada working paper SEAMOLEC, yakni e-learning adalah pembelajaran melalui jasa elektronik. Meski beragam definisi namun pada dasarnya disetujui bahwa e-learning adalah pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi elektronik sebagai sarana penyajian dan distribusi informasi. Dalam definisi tersebut tercakup siaran radio maupun televisi pendidikan sebagai salah satu bentuk e-learning. Meskipun radio dan televisi pendidikan adalah salah satu bentuk e-learning, pada umumnya disepakati bahwa e-learning mencapai bentuk puncaknya setelah bersinergi dengan teknologi internet.
Internet-based learning atau web-based learning dalam bentuk paling sederhana adalah website yang dimanfaatkan untuk menyajikan materi-materi pembelajaran. Cara ini memungkinkan pembelajar mengakses sumber belajar yang disediakan oleh narasumber atau fasilitator kapanpun dikehendaki. Bila diperlukan dapat pula disediakan mailing list khusus untuk situs pembelajaran tersebut yang berfungsi sebagai forum diskusi.
Fasilitas e-learning yang lengkap disediakan oleh perangkat lunak khusus yang disebut perangkat lunak pengelola pembelajaran atau LMS (learning management system). LMS mutakhir berjalan berbasis teknologi internet sehingga dapat diakses dari manapun selama tersedia akses ke internet. Fasilitas yang disediakan meliputi pengelolaan siswa atau peserta didik, pengelolaan materi pembelajaran, pengelolaan proses pembelajaran termasuk pengelolaan evaluasi pembelajaran serta pengelolaan komunikasi antara pembelajar dengan fasilitator-fasilitatornya. Fasilitas ini memungkinkan kegiatan belajar dikelola tanpa adanya tatap muka langsung di antara pihak-pihak yang terlibat (administrator, fasilitator, peserta didik atau pembelajar). ‘Kehadiran’ pihak-pihak yang terlibat diwakili oleh e-mail, kanal chatting, atau melalui video conference.
http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_Informasi_Komunikasi

alat ekskresi

Alat-Alat Ekskresi pada Manusia

Alat-Alat Ekskresi pada ManusiaEkskresi merupakan salah satu proses pengeluaran zat dari tubuh. Ekskresi adalah proses pengeluaran sisa metabolisme. Baik berupa urine, keringat, dan pernapasan. Ada 4 alat-alat ekskresi pada manusia, yaitu ginjal, kulit, hati, dan paru-paru. Ginjal mengeluarkan urine, kulit mengeluarkan keringat, hati mengeluarkan empedu bersama urin, dan paru-paru mengeluarkan karbondioksida dan uap air. Nah, kami akan memberi penjelasan kepada masing-masing alat-alat ekskresi tersebut. Langsung saja kita simak yang pertama:
(Selengkapnya baca artikel tentang Sistem Ekskresi Pada Manusia)

1. Ginjal

ginjal(Selengkapnya baca artikel tentang Bagian-Bagian Alat Ekskresi Pada Ginjal)
Ginjal adalah salah satu organ ekskresi pada manusia yang terletak di dalam rongga perut bagian belakang, di sebelah kanan kiri tulang pinggang. Ginjal terdiri dari tiga lapisan. Bagian luar disebut korteks (kulit ginjal), di bawahnya ada medula (sumsum ginjal), dan di bagian dalam berupa rongga yang disebut pelvis renalis (rongga ginjal). Fungi ginjal yang berhubungan dengan sistem ekskresi adalah untuk menyaring darah dan dikeluarkan berupa urin. Ada tiga tahap pembentukan urin yaitu filtrasi (penyaringan darah), reabsorbsi (penyerapan kembali zat-zat yang berguna di dalam urin), dan augmentasi (pengumpulan urin). Urin dari ginjal kemudian menuju ureter, kantong kemih, lalu dikeluarkan dari tubuh melalui uretra.

2. Kulit

kulitKulit merupakan jaringan yang terdapat pada bagian terluar tubuh. Kulit terdiri dari beberapa jaringan yaitu epidermis (kulit ari), dermis (kulit jangat), dan jaringan ikat bawah kulit. Fungsi kulit yang berhubungan dengan sistem ekskresi adalah mengeluarkan keringat. Keringat dikeluarkan untuk mengatur suhu tubuh. Keringat dihasilkan di kelenjar keringat yang terdapat di lapisan dermis. Keringat berisi larutan garam, urea, dan air. Faktor yang mempengaruhi jumlah keringat yang keluar adalah aktivitas tubuh, suhu lingkungan, makanan, kesehatan, dan emosi.

3. Hati

hati(Selengkapnya baca artikel tentang Bagian-Bagian Alat Ekskresi Hati)
Hati merupakan bagian penting dalam sistem pencernaan. Fungsi hati yang berhubungan dengan sistem ekskresi adalah mengeluarkan getah empedu dan urea. Getah empedu dihasilkan dari hasil perombakan sel darah merah. Getah ini ditampung dalam kantung empedu kemudian disalurkan ke usus 12 jari. Getah empedu terdiri dari garam empedu dan zat warna empedu. Garam empedu berfungsi sebagai pengemulsi lemak. Sedangkan zat warna empedu tidak berguna sehingga harus diekskresikan. Zat itu diserap oleh darah dan akan keluar melalui proses penyaringan darah di dalam ginjal. Itulah yang membuat urin seringkali berwarna. Selain itu, zat warna empedu ini juga mewarnai feses.

4. Paru-Paru

paru-paruSelain berfungsi sebagai organ terpenting dalam sistem pernapasan, paru-paru juga berfungsi sebagai salah satu alat eksresi pada manusia. Zat sisa yang harus dikeluarkan oleh paru-paru adalah karbondioksida dan uap air. Udara yang hidirup oleh hidung hanya oksigennya saja yang diambil paru-paru untuk darah, sedangkan residu berupa karbondioksida dan uap air dikeluarkan oleh hidung kembali. Proses pengikatan oksigen dan pelepasan karbondioksida oleh darah terjadi di dalam alveolus. Alveolus adalah bagian dari paru-paru yang berupa gelembung-gelembung kecil.

Artikel bermanfaat lainnya:

  1. Sistem Ekskresi Pada Manusia (Rangkuman & Ringkasan)

  2. Detail Ginjal (Dalam Bahasa Indonesia)

  3. Beberapa Macam Penyakit Kulit

  4. Organ Pada Sistem Pencernaan Manusia

  5. Terapi Air Putih Sembuhkan Berbagai Penyakit

    http://hedisasrawan.blogspot.com/2013/03/alat-alat-ekskresi-pada-manusia.html


cerpen si kancil

Cerpen Si Kancil

           Pada suatu hari ada seekor Kera yang kelaparan. Ia berjalan ke sana ke mari. Akhirnya ia menemukan kebun pisang yang luas dan banyak buahnya.
“Cihuiiiii……!” teriak Kera kegirangan.
“Aku tidak bakal kelaparan lagi. Setiap hari aku akan mendatangi kebun ini.”
          Begitulah, tiap pagi Kera mendatangi kebun pisang dan baru pulang di siang hari ketika perutnya sudah kenyang. Kera senan bukan main. Ia menceritakan semuanya itu kepada hewan-hewan lainnya.
“Tapi ingat ya kebun itu milik Pak Tani, jika kalian ke sana pasti akan dibunuhnya,” kata Kera.
          Si Kancil juga mendengar kabar tentang kebun pisang yang luas itu, ia berusaha mencari kebun pisang tersebut.
“Dasar Kera licik, ia tidak mau memberitahudi mana letak kebunitu. Tapi aku yakin akan segera menemukannya,” gumam Kancil
Seteleh berusaha payah mencari, ia akhirnya menemukan kebun pisang milik Pak Tani.
“Huh! Akhirnya ketemu juga kebun ini!” Kata Kancil
Kancil menyusup ke dalam , namun ia tak bisa mengambil pisang di atas pohon.
“wah bagai mana caranya ya? Aku tidak bisa memanjat. Padahal perutku sudah sangat lapar……..”
       IA lagi berpikir keras, tiba-tiba Kancil dilempar kulit pisang. Ia bermaksud lari,takut yang melemparnya adalah Pak Tani. Tapi Kancil tak jadilari ketika mendengar suara tawa cekikikan di atas pohon. Ketika ia menengok ke atas athulah pelemparnya adalah Si Kera nakal.
“Sialan ternyata kau Kera! Dasar Kera jelek dan bodoh!”
“Hehehe! Biar bodoh bekini aku bisa memanjat dan menikmati pisang matang sepuas hatiku! Sedangkan kau Kancil pintar, kau tak bisa memanjat,kan?”
Kancil benar-benar mati kutu. Kali ini ia tak bisa berbuat apa-apa.Tapi tunggu dulu! Mana mungkin Kancil dikalahkan seekor Kera.
“Dasar Kera bodoh! Lemparanmu tadi sebenarnya tidak mengenai tubuhku. Sebab kau gunakan kulitnya saja coba lempari aku dengan pisang utuh pasti kena!Kalau tak percaya coba kau lempar burung itu dengan kulit pisang pasti meleset! Tapidasar Kera bodoh! Mana mungkin kau berani melemparku dengan buah pisang matang ! Nggak mungkiiiiiiin………!”
       Kera tersinggung disebut bodoh lalu ia mencobamelempar burung dengan kulit pisang.
“Ah! Meleset! Betul juga kata Kancil! Ketika ia mencoba melempar burung dengan pisang utuh ternyata kena.
“Betulkan kataku? Coba kau lempar aku dengan pisang utuh! Soalnya kalau Cuma kulitnya saja, kalaupun kena bagiku tidak terasa sakit!”
Kera melempar Kancil tetapi Kancil berkelit, pisang tidak mengenai tubuhnya.
“Dasar Kera bodoh! Lemparanmu meleset, coba lagi!” Kata Kancil sambil meledek.
Cukp banyak pisang matang yang dilempar Kera, ada sepuluh buah kini tinggal dua buah pisang matang yang ada di pohon.
“Hehehe…….ayo masih mau coba melempar lagi?” Ejek Kancil.
Kera terdiam. Ia mulai ragu. Tapi Kancil terus mengejeknya.
“Dasar Kera jelek, tak pandai melempar!”
Diejek terus menerus membuat Kera jengkel. Kera nekat melempar lagi namun lemparannya tetap meleset. Kini Kera muali saar bahwa Kancil meamng sengaja memperdayainya. Karena tinggal satu buah, dan kera masih lapar ia tak jadi melempar Kancil lagi. Ia makan buah pisang yang tinggal sebuah itu. Sementara Si Kancil segera mengumpulkan pisang-pisang yang berceceran, dan memakannya dengan sepuas hati.
“Hehehe…… dasar Kera bodoh.”  
http://yogaremania.wordpress.com/cerpen/

Kamis, 02 Oktober 2014

sejarah seni rupa



Sejarah Seni Rupa Indonesia: Sebuah Ikhtisar
by Imam Muhtarom
Posted 04 Desember, 2013.
Soedibio oke
Soedibio, To you People of Jogja, 1949, oil on canvas, 200 x 136 cm
Sebuah pameran lukisan yang merentang dari 1940-an sampai 1990-an akhir. Pameran ini bermaksud memetakan sejarah seni rupa Indonesia dengan menimbang apa yang dipertahankan dan apa yang ditinggalkan dalam lukisan-lukisan itu. Pameran serius berkat dukungan Gajah Gallery Singapura.
A
pa yang penting dalam pameran Seeing Paintings: Conversations Before The End History di Sangkring Art Space adalah melihat sejarah seni rupa Indonesia dari karya-karya lukis. Lukisan-lukisan yang dipamerkan dinilai mewakili semangat zamannya. Aminuddin Th Siregar selaku kurator membagi 6 kelompok dalam sejarah seni rupa indonesia modern semenjak 1948 yang dilakukan S. Sudjojono. Pengelompokan tersebut berdasarkan kurun waktu sepanjang 1948 hingga akhir 1990. Selain lukisan, juga dipamerkan arsip, kutipan, time line sebagai materi pembacaan sejarah seni lukis Indonesia.
Pameran yang didukung Gajah Gallery Singapura ini bermaksud memberi sebuah suguhan kepada publik perihal sejarah seni rupa Indonesia dilihat dari sudut seni lukis. Sebuah pameran yang menawarkan pemahaman sejarah yang jarang dilakukan galeri-galeri di Indonesia. Pameran diselenggarakan di Sangkring Arts Space pada 18-26 November 2013.
Pameran ini bermaksud membangun lanskap periode sejarah seni rupa Indonesia modern dalam sebuah pameran dengan menekankan aspek kontinyuitas sekaligus diskontinyuitas. Maksud dari rumusan sejarah seni lukis ini tidak menggunakan pandangan yang menempatkan sebuah angkatan yang membedakan dengan angkatan pada generasi selanjutnya. Pemahaman sejarah yang hendak dibangun dalam pameran ini adalah menerapkan sisi apa yang disebut sebagai retakan (rupture) yang mula-mula sukar dipahami tetapi seiring berjalannya waktu apa yang sukar tersebut pelahan-lahan membentuk pola dan tipe tertentu.
Dengan cara ini sejarawan seni mencatat tipe tertentu dalam perkembangan sejarah bukan dengan menggolongkan karya-karya seni setipe, tetapi melihatnya sebagai rangkaian dalam sebuah proses sejarah yang melanjutkan dan meninggalkan (continue and discontinue) ciri tertentu dalam perjalanan di dalam ruang dan waktu. Sejarah seni mencatat apa yang terlihat pada karya seni sekaligus berkait erat dengan situasi kemasyarakatan yang terus-menerus berjalan.
Dalam perjalanan ruang dan waktu selama abad 20 ada banyak hal terjadi, khususnya bagaimana semangat nasionalisme membuncah yang akan melahirkan Indonesia. Masa ini penting bagi pembentukan seni rupa Indonesia.
Disebut masa penting bagi seni rupa Indonesia lantaran masa ini benih-benih kesadaran nasionalisme sebagai negasi atas kolonialisme Belanda. Kesadaran itu berupa penolakan gaya lukisan mooi indie yang dominan pada masa itu yang dilakukan secara terbuka oleh S. Sudjojono. Lelaki kelahiran 1913 ini menyatakan pada 1948 bahwa lukisan mooi indie tidak menggambarkan realitas yang ada pada masa itu. S. Sudjojono menekankan lukisan yang benar-benar menggambarkan realitas apa adanya. Maka dalam kanvasnya hadir situasi perang kemerdekaan berupa rakyat sedang mengungsi, para pejuang di medan tempur. Goresan yang ditorehkan pada kanvas kasar, pilihan warnanya muram, dan tidak enak dipandang mata bila dibandingkan dengan lukisan mooi indie. S. Sudjojono mengumandangkan jiwa kethok (tampak) sebagai kredo dalam membuat karya

Affandi sudah muncul dengan karya yang mengangkat kehidupan keseharian pada akhir 1930-an. Objek-objek keseharian dari kalangan kelas bawah dominan pada lukisan-lukisan Affandi. Objek-objek yang menjadi perhatian Affandi tidak lain gambaran mengenai rakyat Indonesia pada masa itu. Rakyat Indonesia yang belum terlembaga. Itulah realitas keindonesiaan menjelang kelahirannya pada 1945.
Soedibio melukiskan masa perang pada zaman Jepang. Ia menggarap tema-tema maut yang terkait dengan penjajahan Jepang. Lukisan berjudul Untukmu Rakyat Yogya (To you people of Yogya) ukuran 200×136 yang dilukis pada 1949 yang dipilih Aminuddin mengesankan situasi horor, kelam, dan surealis. Namun keseharian tetap menjadi isu utama dalam lukisan ini.
Demikian juga Sudjana Kerton. Karyanya berjudul Makan Jagung ukuran 88×72 cm (1988) menggambarkan orang sedang makan jagung di tengah kebun jagung dan sementara orang lainnya tengah membakar jagung. Karya ini menghadirkan keseharian sebagai bagian dari masyarakat Indonesia.
Perkembangan selanjutnya pada 1950-an. Lukisan yang muncul pada masa ini tidak lagi mengikuti S. Sudjojono. Masa ini mulai mempermasalahkan kanvas sebagai masalah estetik itu sendiri. Bentuk dari seni lukis itu sendiri yang berkait dengan garis, warna, dan tema di dalamnya menjadi perhatian utama. Apakah karya-karya itu terkait dengan lingkungan di mana seniman itu berada, adalah soal lain. Seniman-seniman tersebut, antara lain Nashar, Rusli, Oesman Effendi, Nasjah Djamin, But Mochtar, dan Srihadi Soedarsono.
Pada masa ini di Barat sedang kuat-kuatnya aliran lukisan abstrak sebagai akibat bawaan dari Perang Dingin. Perupa pada masa ini sudah berkorespondensi dengan perkembangan dan pemikiran yang sedang terjadi di Barat.

http://www.sarasvati.co.id/acara-seni/12/sejarah-seni-rupa-indonesia-sebuah-ikhtisar/